Khutbah Jumat: Tingkatan Berpuasa

Date:

Share post:

IslamIndonesia.co

Khutbah I

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، الَّذِيْ جَعَلَ الصِّيَامَ جُنَّةً لِلْمُؤْمِنِيْنَ، وَأَتَمَّ رَمَضَانَ بِالثَّوَابِ لِلتَّوَّابِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةً تُنْجِيْ قَائِلَهَا يَوْمَ لَا يَنْفَعُ لَهُ مَالٌ وَلاَ بَنُوْنٌ إِلَّا مَنْ أَتَى اللهَ بِقَلْبٍ سَلِيْمٍ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا وَشَفِيْعَنَا وَقُرَّةَ أعْيُنِنَا سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا ﷺ عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ الصَّادِقُ الْوَعْدِ الْأَمِيْنُ. أما بعد فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَاِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ  قَالَ اللهُ تَعَالَى فِىْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ:  يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ.


Hadirin sidang Jumat rahimakumullah

Hampir sepekan kita telah menjalankan ibadah puasa. Beberapa manusia merasa bahagia telah mampu mengerjakan sepotong daripada ibadah wajib. Namun sebagian diantaranya justru merasa sedih, sebab perlahan ramadhan penuh  berkah telah mulai berkurang. Dua sikap ini merupakan ekspresi hamba Allah dengan rasa yang berbeda, sejalan dengan makna daripada puasa itu sendiri.

Puasa secara bahasa arab berasal dari kata shaumun (صوم) dengan tiga huruf: shad, wawu dan mim; atau berasal dari kata shiyamun (صيام): shad, ya’, alif dan mim. Keduanya sama-sama memiliki arti al-imsak, yakni “menahan”. Dalam perspektif ilmu Balaghah penambahan huruf pada kata berarti bertambah pula  makna yang terkandung.

Dari dua kata tersebut, al-Ghazali dalam kitabnya “Ihya Ulumiddin” membagi tingkatan puasa menjadi tiga, antara lain:

Pertama, shaumul umum (صَوْمُ الْعُمُوْم)  yaitu puasanya orang kebanyakan. Puasa ini adalah menahan diri dari makan dan minum serta hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Puasa dalam makna ini adalah berupa ibadah yang berorientasi pada latihan jasmani, berupa melatih tubuh dari lapar dan dahaga. Kebanyakan orang islam memahami ibadah puasa dengan makna ini.

Kedua, shiyamul khusus (صَوْمُ الخُصُوْص) , yaitu puasanya orang-orang yang khusus. Puasa level ini selain berupa menahan lapar dan dahaga, juga menahan panca indera dari mengerjakan hal-hal yang bersifat makruh, terlebih haram. Panca indera yang dimaksud sebagaimana kita ketahui: indera pendengaran berupa mata, pembau berupa hidung, pendengaran berupa telinga, perasa berupa lidah dan peraba berupa tangan. Misalnya saja menghindarkan telinga dari mendengarkan ghibah; menjauhi lisan daripada berkata buruk atau mengumpat; tengan dari mencuri, dan berbagai hal terlarang lainnya.

Maka bagi level ini, orang yang mengerjakan hal makruh saja, terlebih haram akan dianggap batal puasanya. Sebagaimana hadis Nabi  yang diriwatkan oleh Jabir dari Sahabat Anas bin Malik ra.:

خَمْسٌ يُفَطِّرْنَ الصَّائِمَ: الكِذْبُ، وَالْغِيْبَةُ، وَالنَّمِيْمَةُ، وَالْيَمِيْنُ الكَاذِبَةُ، وَالنَّظْرُ بِالشَّهْوَةِ.

Lima hal yang dapat membatalkan puasa: berdusta, bergunjing, mengadu domba, sumpah palsu dan memandang dengan birahi

Mengenai hadis tersebut KH. Sholeh Darat, seorang ulama besar dari Semarang dalam kitabnya “Asrarus Shaum” menjelaskan bahwa yang dimaksud batal puasanya adalah batal dari segi faidah dan pahalanya.

Maka dalam menjaga agar terhindar dari lima hal tersbut, sampai dinyatakan tidur lebih baik daripada terjaga, sebab bernilai ibadah :

نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ

Tidurnya orang puasa [bernilai] ibadah

Puasanya orang khusus ini adalah puasanya orang-orang shalih dan para wali-wali Allah.

Level puasa yang ketiga adalah puasanya orang khususnya khusus (صَوْمُ خُصُوْصِ الخُصُوْص). Yaitu puasa yang senantiasa berdzikir dan ingat kepada Allah Swt. dalam tiap detik nafas hidup. Puasa ini menyatukan aspek dzahir dan batin menuju sifat ihsan. Puasa ini hanya dapat dilakukan oleh nabi dan rasul Allah. 

Hadirin Sidang Jumat rahimakumullah

Barangkali puasanya kebanyakan orang adalah makna daripada kata “shaum”, yang berarti al-imsak anil akli was syurbi (الإِمْسَاكُ عَنِ الْأَكْلِ وَالشُّرْبِ) /menahan dari makan dan minum. Sedangkan puasanya orang khusus adalah manifestasi dari kata “shiyam” yakni imsakil jawarih anil makarihi wal muharramat (إِمْسَاكُ الْجَوَارِحِ عَنِ الْمَكَارِهِ وَالْمُحَرَّمَاتِ) / menahan anggota tubuh dari perkara yang dimakruhkan dan diharamkan Allah.

Dalam sabdanya Nabi Muhammad Saw. mengingatkan:

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوْعُ وَالْعَطَشُ

“Banyak orang yang berpuasa hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja” 

Selama sepekan ini, marilah kita bermuhasabah, pada level mana puasa kita? Masih sebatas puasanya kebanyakan orang, atau sudah merangkak menuju puasanya orang-orang shalih. Hendaknya kita bersama-sama berusaha agar puasa kita meningkat dari level puasanya orang umum menuju puasanya orang khusus. Amin ya rabbal alamin

وَالْعَصْرِ ﴿1﴾ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍ﴿2﴾ اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ﴿3﴾

بارك الله لَنَا ولَكُمْ فِي القُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَنَفَعَنَا وَإِيَّاكُمْ بِهِ مِنَ الْأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَاكِمِ

إِنَّهُ هُوَ التَـوَّابُ الرَّحِيْمِ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا.  أَمَّا بَعْدُ: فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ. وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ:

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِينْ، وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَائَكَ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنِ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خَآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.  رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.

 عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَالْمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related articles

Penyakit Ain itu Apa, Penyebab dan Doa Mengatasinya

IslamIndonesia.co – Penyakit Ain itu apa? mungkin itulah yang saat ini sedang dipikirkan. Sebab sebagian besar orang masih...

Eskalasi Konflik Israel Palestina dan Bantuan Kemanusiaan Negara Lain

IslamIndonesia.co – Konflik Israel Palestina masih berkepanjangan, seperti tidak ada akhirnya. Sampai saat ini serangan masih terjadi. Pada 7...

Khutbah Idul Fitri: Titik Awal Memulai Hidup Baru

IslamIndonesia.co - السلام عليكم ورحمة الله وربركاته الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله...

5 Sunnah di Hari Raya Idul Fitri

IslamIndonesia.co - Hari Raya Idul Fitri merupakan momen yang sangat penting bagi umat muslim di seluruh dunia.  Pada hari...