Emmeril Khan Mumtaz, Selamat Jalan!

Date:

Share post:

IslamIndonesia.coSaya dan mungkin banyak orang lain tidak mengenal siapa Eril atau Emmeril Khan Mumtaz sebelum beberapa minggu terakhir ini. Saya dan mungkin banyak orang lain baru tahu siapa Eril setelah berita yang menyatakan bahwa ia tenggelam di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss.

Pemuda itu ternyata adalah anak dari pesohor sekaligus gubernur salah satu provinsi terbesar di Indonesia. Bisa dikata mustahil ada orang yang tak tahu siapa ayahnya: Ridwan Kamil.

Sebenarnya saya pribadi cukup banyak tahu anak-anak pesohor atau pejabat di negeri ini, tapi tidak untuk anak lelaki yang bernama Emmeril Khan Mumtaz. Ia lebih memilih menempuh jalan sunyi, jalan yang paling banyak dihindari oleh manusia zaman ini, yang kebanyakan orangnya rela melakukan apa saja agar dikenal, terutama di media sosial. Ditambah ia adalah putra dari seorang pesohor yang bisa saja dengan mudah mendompleng nama ayah dan ibunya memiliki jutaan pengikut di jagat maya.

Sejak berita hilangnya di sungai Aare memenuhi media Indonesia dua pekan lalu, Tuhan mulai menyingkap pelan-pelan siapa sebenarnya Emmeril Khan Mumtaz. Ia adalah seorang anak yang patuh dan menyenangkan semua orang.

Ia adalah seorang kakak yang melindungi adiknya. Ia adalah seorang teman yang baik. Ia adalah seorang pelajar yang mumtaz, terbaik, seperti namanya. Ada banyak sekali kebaikannya selama hidup yang terus disingkap oleh siapa saja yang pernah mengenalnya.

Saya dan mungkin banyak orang tidak mengenal siapa Emmeril Khan Mumtaz, tapi kesaksian dari begitu banyak orang cukuplah sebagai bukti bahwa ia adalah pribadi yang baik. Dan, mustahil orang sebanyak itu membuat kesaksian yang palsu.

Hanya orang-orang istimewa dan pilihan yang pada saat kematiannya ditangisi oleh jutaan orang. Dan, Eril adalah salah satu di antara yang sedikit itu. Kita tidak ada yang tahu apa amalan yang telah dilakukannya selama hidup, kecuali secuil yang ayahnya dan orang-orang dekatnya ceritakan. Saya yakin ada yang lebih dari itu semua.

Sorot kamera menampilkan raut wajah orang-orang yang berduka, seperti sedang melepas keluarga terdekat. Orang-orang merasa kehilangan Eril, padahal selama ini tidak merasa memiliki Eril. Lalu bagaimana perasaan kehilangan dari kedua orang tua dan adiknya? Entahlah! Saya tidak berani mengukurnya.

Anak yang ditinggal mati oleh orang tuanya, kehilangan tempat berpijak dan bersandar. Sementara orang tua yang ditinggal mati anaknya, kehilangan harapan dan masa depan.

Banyak orang yang ingin pulang dan diantar seperti orang-orang telah mengantar Eril. Kita boleh saja bangga atas kebaikan-kebaikan yang telah kita lakukan. Tapi, kebanggaan itu tak akan pernah mengalahkan kebanggaan pada saat nanti kita mati: orang-orang mengenang dan bercerita tentang kebaikan-kebaikan yang tak pernah kita pamerkan selama hidup.

Selamat jalan, Emmeril Khan Mumtaz! Beristirahatlah dengan bahagia di tanah yang telah disiapkan ayahmu. Semoga api kebaikan yang engkau nyalakan, tak pernah padam!

1 COMMENT

  1. Sosok yang baik tidak akan di lupakan apalagi kebaikan tanpa di umbar² bahkan menjadi kebanggaan bagi semua orang yg merasa kehilangan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related articles

Penyakit Ain itu Apa, Penyebab dan Doa Mengatasinya

IslamIndonesia.co – Penyakit Ain itu apa? mungkin itulah yang saat ini sedang dipikirkan. Sebab sebagian besar orang masih...

Eskalasi Konflik Israel Palestina dan Bantuan Kemanusiaan Negara Lain

IslamIndonesia.co – Konflik Israel Palestina masih berkepanjangan, seperti tidak ada akhirnya. Sampai saat ini serangan masih terjadi. Pada 7...

Khutbah Idul Fitri: Titik Awal Memulai Hidup Baru

IslamIndonesia.co - السلام عليكم ورحمة الله وربركاته الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله...

5 Sunnah di Hari Raya Idul Fitri

IslamIndonesia.co - Hari Raya Idul Fitri merupakan momen yang sangat penting bagi umat muslim di seluruh dunia.  Pada hari...