Keistimewaan KH Shodiq Hamzah dan Tafsir Lokal

Date:

Share post:

IslamIndonesia.co – KH Shodiq Hamzah pada akhir November lalu dianugerahi gelar Doctor Honoris Causa (HC) Bidang Ilmu Tafsir Alquran oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang.

Hal ini bukan tanpa alasan, ada beberapa hal yang harus diketahui.

10 Keistimewaan Dr. (H.C.) KH. Shodiq Hamzah 

Ada beberapa keistimewaan dari Dr. (H.C.) KH. Shodiq Hamzah, antara lain:

  1. Sejak remaja sudah hafal kitab Alfiyah Ibn Malik & ‘Uqudul Juman (kitab gramatikal tata bahasa Arab).
  1. Sejak di pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak menjadi katib (juru tulis) Syaikh KH. Muslih Abdurrahman al-Maraqi.
  1. Sejak ditugasi menjadi katib (juru tulis) beliau mewarisi tradisi khazanah tulis menulis dari gurunya, dan beliau membuat karya kitab Mutammimatu al-Sharfiyah (ilmu saraf) dan kitab Nadzam Safinatu al-Najah (ilmu fiqh).

Selama di pesantren, beliau sangat tekun dan tidak pernah sekalipun absen mengaji kepada gurunya, dan itu dibuktikan beliau dengan kitab-kitabnya selalu full coretan makna gandul dan ijazah sanad lengkap dari gurunya.

  1. Belajar di Makkah Al-Mukarramah. Ketika belajar di Makkah guru beliau antara lain adalah: Sayyid Muhammad ‘Alawi al-Maliki al-Hasani al-Makki, Syaikh Damanhuri al-Makki, Syaikh Daud  al-Makki, Syaikh Ibrahim al-Mujallad al-Makki, Syaikh Muhammad Mahmud Shafar al-Saqafi, Syaikh Muhammad Yasin bin Isa al-Fadani al-Makki (Musnid al-Dunya). Dan beliau termasuk salah satu ulama pemegang sanad ijazah dari Syaikh Muhammad Yasin bin Isa al-Fadani al-Makki.
  1. Belajar di Madinah al-Munawwarah. Ketika belajar di Madinah guru beliau antara lain adalah: Syaikh Muhammad Mahmud al-Hajar al-Madani, Syaikh Ridwan al-Madani, Syaikh Abdul Mu’in al-Madani, Syaikh Abdul Halif al-Madani, Dr. Sayyid al-Kaf al-Madani, Syaikh Bashir Ahmad al-Madani, Syaikh Yusuf al-Qaradhawi al-Madani.
  1. Menjadi Mursyid Thariqah Naqsyabandiyah dari guru Mursyidnya di Madinah. Secara singkat pada saat hari rabu tanggal 6 Desember tahun 2006, waktunya di antara dzuhur dan ashar tiba-tiba KH. Shodiq Hamzah dipanggil oleh gurunya tersebut dan kemudian beliau dibai’at langsung oleh Syaikh Muhammad Mahmud al-Hajar al-Madani. Kemudian gurunya mengatakan “Anta Mursyidun Thariqatin Naqsyabandiyah” dengan urutan silsilah mursyid tarekat yang ke-35.
  1. Pendiri dan pembimbing KBIHU Asshodiqiyah Semarang dengan jumlah jamaah haji dan umrah lebih dari satu kloter setiap tahunnya.
  1. Telah melaksanakan ibadah haji 40 kali dan umrah lebih dari 200 kali.
  1. Salah satu ulama dan kiai produktif di kota Semarang dengan menorehkan tinta emas buah karyanya lebih dari 37 kitab dari berbagai disiplin keilmuan. Dengan kitab yang menjadi masterpiecenya adalah kitab tafsir al-Bayan Fi Ma’rifati Ma’anil Qur’an, dengan tafsir berbahasa Jawa dan aksara latin pegon millenial.
  1. Pendiri dan pengasuh Yayasan Asshodiqiyah Semarang yang meliputi lembaga pendidikan di dalamnya.

Tafsir Lokal, Metode Global

Pengasuh Pondok Pesantren Asshodiqiyah Semarang ini memiliki semangat literasi tinggi. Karya tafsirnya yang berjudul al-Bayan fi Ma’rifati Ma’ani al-Quran (30 Juz) menjadi salah satu bukti keseriusannya dalam mentransmisikan pemikiran ulama terdahulu kepada generasi sekarang.

Saat membaca kitab Tafsir Al-Bayan, kalimat yang tepat mewakili karya KH (HC) Shodiq Hamzah adalah Tafsir Lokal metode Global.

Tafsir lokal artinya ditulis oleh orang lokal (Jawa), dengan salah satu bahasa lokal (Jawa Krama). Namun metode yang digunakan tergolong ijmali atau global. Penafsirannya singkat dan global. 

Mufassir berupaya menjelaskan makna-makna Al-Qur`an dengan uraian singkat dan bahasa yang mudah sehingga dapat dipahami oleh semua orang, mulai dari orang yang berpengetahuan luas sampai orang yang berpengetahuan sekadarnya.

Basa Jawa Krama yang digunakan pada Tafsir Al-Bayan, diharapkan bisa mempermudah masyarakat awam dalam memahami Alquran.

Sebelumnya memang sudah banyak karya tafsir lain dari ulama terdahulu seperti KH Sholeh Darat dengan karyanya yang berjudul, Tafsir Faidh Rahman fi Tarjamah Tafsir Kalam al-Maliki Dayyan ditulis berbahasa Jawa (Arab Pegon) pada tahun 1894 (1312 H).

Salah satu alasan yang membuat KH. Sholeh Darat memiliki tekad yang kuat untuk menerjemahkan al-Qur’an dengan bahasa Jawa adalah agar orang-orang awam pada masa tersebut juga dapat mengakses dan mempelajari al-Qur’an dengan mudah, sebab tidak semua orang pada masa itu mengerti dengan bahasa Arab.

Spirit tersebut dilanjutkan oleh KH (HC) Shodiq Hamzah. Bedanya, Tafsir al-Bayan menawarkan opsi tambahan. Kitab tersebut ditulis dengan menggabungkan tradisi penulisan Jawa Pegon dengan tulisan latin.

Kekhasan semacam ini juga ditemukan pada karya tafsir yang ditulis oleh mantan Rektor IAIN (sekarang UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Brigjen Purn. Drs. H. Bakri Syahid yang berjudul Tafsir Al-Huda. Karya Tafsir tersebut telah diselesaikan pada tahun 1977 dan  telah diterbitkan untuk  pertama kalinya  pada tahun 1979.  

Adapun penulisan tafsir tersebut dengan menggunakan bahasa Jawa dan aksara latin. Sebelumnya lagi, ada juga tafsir karya Prof. KH. Raden Muhammad Adnan (Rektor IAIN Sunan Kalijaga Pertama)  tahun 1960-an yang memakai bahasa Jawa dan aksara Latin.  

Pada awalnya, penafsiran  tersebut ditulis dengan memakai bahasa Jawa dan aksara Pegon. Namun karya tafsir tersebut diubah menjadi aksara Latin oleh putranya yaitu Abdul Basit.

Meski bukan satu-satunya, namun tafsir lokal semacam ini memang diperlukan agar mampu menghadirkan penafsiran-penafsiran yang bisa menjawab masalah yang ada di masyarakat lokal. 

Dengan demikian, asalkan orang tersebut menguasai bahasa Jawa, khususnya Krama, entah itu dari kalangan pesantren atau bukan, masih bisa mempelajarinya.

Achmad Fachrur Rozi
Achmad Fachrur Rozihttp://www.islamindonesia.co
Silakan kirim kritik & saran Anda melalui email: [email protected]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related articles

Penyakit Ain itu Apa, Penyebab dan Doa Mengatasinya

IslamIndonesia.co – Penyakit Ain itu apa? mungkin itulah yang saat ini sedang dipikirkan. Sebab sebagian besar orang masih...

Eskalasi Konflik Israel Palestina dan Bantuan Kemanusiaan Negara Lain

IslamIndonesia.co – Konflik Israel Palestina masih berkepanjangan, seperti tidak ada akhirnya. Sampai saat ini serangan masih terjadi. Pada 7...

Khutbah Idul Fitri: Titik Awal Memulai Hidup Baru

IslamIndonesia.co - السلام عليكم ورحمة الله وربركاته الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله...

5 Sunnah di Hari Raya Idul Fitri

IslamIndonesia.co - Hari Raya Idul Fitri merupakan momen yang sangat penting bagi umat muslim di seluruh dunia.  Pada hari...