Pembelaan Buzzer ACT atas Kasus Tilepan Dana Sedekah 

Date:

Share post:

IslamIndonesia.co – ACT bobrok, umat paling suci ini secara brutal membela kasus tilepan donasi sedekah. 

Setelah bertahun-tahun sukses mengeksploitasi dalil agama dan kemanusiaan, hingga meraup ratusan miliar setiap tahunnya, kini kebobrokan ACT kembali terungkap ke publik. 

Jika beberapa tahun lalu terkuak kabar bahwa ACT membiayai kelompok terorisme di sejumlah negara, salah satunya yaitu kerusuhan di India pada tahun 2020 lalu. Kini terkuak lagi kabar yang kurang mengenakkan, yakni penyelewengan brutal donasi sedekah.

Baca Juga: Flexing Sedekah Ala Yusuf Mansur

Nirlaba? 

Merujuk pada laporan majalah Tempo yang mengusung tajuk “Aksi Cepat Tanggap Cuan” yang memaparkan beberapa aksi penyelewengan brutal yayasan nirlaba ini. 

ACT atau Aksi Cepat Tanggap diklaim sebagai yayasan nirlaba yang dikelola secara profesional dalam hal kebencanaan dan kemanusiaan. Begitulah klaimnya. 

Berkaca dari klaim itu saja sudah keliru, nirlaba artinya tidak mencari keuntungan. Jika melihat realita di lapangan mengatakan sebaliknya. Pihak ACT sendiri mengatakan yayasannya memangkas 13,7% donasi untuk kepentingan operasional para pegawai. 

Dimana ada bencana, disitu ada ACT” bunyi selorohnya. Mungkin maksudnya, dimana ada bencana, disitulah ladang mengeruk uang donasi bagi mereka. Uang donasi tersebut jumlah terkumpulnya sangat besar, begitu juga dengan uang operasionalnya. 

Memanfaatkan penderitaan masyarakat akibat bencana untuk mengeruk sebanyak-banyaknya keuntungan pribadi memang menggiurkan.  

Dana yang dikelola memang besar, yaitu sekitar Rp 540 miliar per tahun. Sedangkan jumlah potongan untuk tiap donasi juga tak kalah besarnya. Bahkan ada yang hampir 40 persen. Mengerikan! 

Klaim bahwa lembaga tersebut maksimal memangkas 13,7% dari jumlah donasi mungkin sedikit ditutupi. Bukan maksimal, melainkan minimal.  

Lebih lanjut diketahui bahwa gaji yang diterima oleh presiden, Pejabat Senior Vice President, Vice President dan beberapa direktur eksekutifnya menunjukkan angka yang sangat fantastis. 

Gaji yang diterima Presiden setiap bulannya sebesar 250 juta rupiah, belum termasuk tiga mobil operasional mewah yang digunakannya. 

Misalkan pada program sapi 12 ribu ekor, fakta penyaluran dilapangan hanya sekitar 2200 ekor saja. Kemana perginya sejumlah hampir 10 ribu ekor lainnya? Apakah itu sebagai biaya operasional? 

Pakan ternak sapi per ekor per bulannya saja hanya dibayar 50 ribu rupiah. Ini pun konon, diluar dana wakaf sapi ternak tersebut. 

Pembelaan Buzzer ACT 

Sudah menjadi kebiasaan, setiap kali masalah muncul umat paling suci ini selalu cuci tangan dan mencari kambing hitam. Kebobrokan lembaganya terekspos media seperti ditelanjangi, para petingginya saat ini sibuk cuci tangan dan mengerahkan buzzer untuk memperbaiki kepercayaan loyalisnya. 

Di Twitter, saat keyword ACT melambung, buzzernya beramai-ramai mengirimkan balasan twit dengan screenshot ocehan @NephiLaxmus yang berisi: 

Akun tersebut menyeret beberapa yayasan pemberi CSR seperti Sampoerna Foundation, Tanoto Foundation, dan Ahok Center. Bahkan ada juga yang ikut menyeret pengelolaan dana haji oleh pemerintah. 

Melihat hal tersebut, mungkin bisa ditafsirkan beberapa hal, antara lain seolah tidak mau jika yang terjerumus hanya golongannya saja. Kedua, tidak mampu membedakan antara dana CSR dan donasi NGO. Ketiga, yang paling jelas ingin secepat mungkin mengalihkan isu dan mengambil kembali kepercayaan gerombolannya. 

Dalam ocehan lain, pada akun lain yang diketahui juga orang yang menggeluti bidang yang sama dengan ACT membuat sebuah utas. 

Ia membela bahwa ACT sekarang ini sudah melakukan pembenahan diri bukan atas desakan netizen, melainkan karena beberapa petinggi yang bergaji fantastis tersebut berdalih tidak merasa nyaman dengan gaji fantastis dan fasilitas mewahnya tersebut. Utas tersebut bahkan menganggap bahwa langkah para petinggi ACT tersebut perlu diapresiasi.

Luar biasa, sesama kaum suci memang harus saling menutupi kebobrokannya. Ehh, maaf aib saudaranya

Pernyataan lebih proporsional dilontarkan oleh Tere Liye.

Terdapat lima poin yang disampaikan secara bijak dalam menyikapi masalah tilepan dana sedekah.

Namun lihat di kolom komentar. Walhasil, kita akan menyaksikan kembali orang-orang suci nan bebal.

Wiss, angel… Angeelll, Riii…

Achmad Fachrur Rozi
Achmad Fachrur Rozihttp://www.islamindonesia.co
Silakan kirim kritik & saran Anda melalui email: [email protected]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related articles

Penyakit Ain itu Apa, Penyebab dan Doa Mengatasinya

IslamIndonesia.co – Penyakit Ain itu apa? mungkin itulah yang saat ini sedang dipikirkan. Sebab sebagian besar orang masih...

Eskalasi Konflik Israel Palestina dan Bantuan Kemanusiaan Negara Lain

IslamIndonesia.co – Konflik Israel Palestina masih berkepanjangan, seperti tidak ada akhirnya. Sampai saat ini serangan masih terjadi. Pada 7...

Khutbah Idul Fitri: Titik Awal Memulai Hidup Baru

IslamIndonesia.co - السلام عليكم ورحمة الله وربركاته الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله...

5 Sunnah di Hari Raya Idul Fitri

IslamIndonesia.co - Hari Raya Idul Fitri merupakan momen yang sangat penting bagi umat muslim di seluruh dunia.  Pada hari...