Tiga Peristiwa Penting di Bulan Syaban

Date:

Share post:

Dalam penanggalan kalender Hijriah, bulan Syaban adalah bulan kedelapan. Bagi seorang muslim, bulan Syaban merupakan salah satu bulan yang mulia karena terletak di antara bulan Rajab dan bulan Ramadhan. Selain itu, peristiwa bulan Syaban yang terjadi juga tidak kalah penting. Perlu diingat kembali, pada bulan ini berbagai amal ibadah diangkat dan dilaporkan kepada Rabb alam semesta.

Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki mengutip sebuah hadits riwayat An-Nasa’i yang meriwayatkan percakapan antara Usamah bin Zaid dan Nabi Muhammad SAW. “Wahai Nabi, aku tidak melihatmu berpuasa di bulan-bulan lain sebagaimana engkau berpuasa di bulan Syaban?” Kemudian Rasulullah SAW menjawab, “Banyak manusia yang lalai di bulan Syaban. Pada bulan itu semua amal diserahkan kepada Allah SWT. Dan aku suka ketika amalku diserahkan kepada Allah, aku dalam keadaan puasa.”

Kata Syaban berasal dari sya’abai qabailu, yang artinya kabilah-kabilan itu mulai berpencar untuk mengadakan serangan. Dijamakkan dalam bentuk sya’abin dan Syabanat. Dalam kitab Fathul Bari dijelaskan bahwa penamaan bulan Syaban disebabkan karena pada masa dahulu, orang Arab berpencar untuk mencari sumber air dan mencari gua setelah lepas bulan Rajab al-Haram.

Pada bulan Syaban ini, banyak anjuran berpuasa dalam hadis nabi. Sehingga tidak heran jika sering dijadikan sebagai bulan untuk berlatih puasa. Sebab nantinya akan disambung di bulan berikutnya yaitu bulan Ramadhan. Harapannya agar Ketika memasuki bulan Ramadhan nanti, ia akan terbiasa menunaikan ibadah puasa Ramadhan.

Sebelum membahas peristiwa bulan Syaban ini, penting kiranya mengingat sabda Rasulullah SAW berikut:

   ذاكَ شهر تغفل الناس فِيه عنه ، بين رجب ورمضان ، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين، وأحب أن يرفع عملي وأنا صائم — حديث صحيح رواه أبو داود النسائي

Artinya: Bulan Syaban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan. Bulan ini adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa. [HR Abu Dawud]

Berdasarkan hadis di atas, sudah seyogyanya bagi seorang muslim mengetahui 3 peristiwa penting yang terjadi pada bulan tersebut

Pertama, peristiwa bulan Syaban yang paling krusial bagi kaum muslimin ialah peristiwa perpindahan atau peralihan kiblat umat Islam dari Masjidil Aqsa ke Masjidil Haram.

Peristiwa bulan Syaban yang pertama ini amat penting, bahkan sampai terekam dalam Surat Al-Baqarah ayat 144, berikut:

   قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ

Artinya: “Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjid Haram”.

Saat menafsirkan ayat ini, Al-Qurthubi dalam kitabnya yang berjudul Al-Jami’ li Ahkamil Quran menjelaskan bahwa Allah memerintahkan Rasulullah untuk mengalihkan kiblat dari Masjidil Aqsa ke Masjidi Haram bertepatan pada malam Selasa di bulan Syaban.

Kedua, peristiwa bulan Syaban berikutnya ialah diturunkan perintah diwajibkannya untuk berpuasa di bulan Ramadhan.

Imam Abu Zakariya Nawawi dalam Al-Majmu’ Syarah Muhadzdzab menjelaskan bahwa Rasulullah menunaikan puasa Ramadhan selama sembilan tahun selama hidup. Hal itu dimulai dari tahun kedua hijriah setelah kewajiban berpuasa tersebut turun pada bulan Syaban

Ketiga, adalah turunnya ayat perintah bershalawat.

Pada bulan Syaban, Allah menurunkan perintah untuk memperbanyak shalawat. Hal ini termaktub dalam surat Al-Ahzab ayat 56 berikut:

  إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”.

Dalam kitab tafsir Ibnu Katsir, dijelaskan bahwa Allah bershalawat bermakna Dia memuji Nabi, ‘Malaikat bershalawat’ berarti mereka sedang berdoa, sementara ‘manusia bershalawat’ selaras dengan pengertian mengharap berkah.

Demikianlah tiga peristiwa bulan Syaban yang sudah seharusnya kita ketahui. Sehingga tidak heran jika bulan Syaban dikategorikan sebagai bulan yang mulia bagi kaum muslimin.

Achmad Fachrur Rozi
Achmad Fachrur Rozihttp://www.islamindonesia.co
Silakan kirim kritik & saran Anda melalui email: [email protected]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related articles

Penyakit Ain itu Apa, Penyebab dan Doa Mengatasinya

IslamIndonesia.co – Penyakit Ain itu apa? mungkin itulah yang saat ini sedang dipikirkan. Sebab sebagian besar orang masih...

Eskalasi Konflik Israel Palestina dan Bantuan Kemanusiaan Negara Lain

IslamIndonesia.co – Konflik Israel Palestina masih berkepanjangan, seperti tidak ada akhirnya. Sampai saat ini serangan masih terjadi. Pada 7...

Khutbah Idul Fitri: Titik Awal Memulai Hidup Baru

IslamIndonesia.co - السلام عليكم ورحمة الله وربركاته الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله...

5 Sunnah di Hari Raya Idul Fitri

IslamIndonesia.co - Hari Raya Idul Fitri merupakan momen yang sangat penting bagi umat muslim di seluruh dunia.  Pada hari...