Keistimewaan Perempuan dalam Islam

Date:

Share post:

Terlahir menjadi seorang perempuan merupakan berkah tersendiri. Jika kita berkaca pada sejarah sebelum Islam datang, di beberapa peradaban besar seperti Yunani Kuno, India, Romawi, Yahudi, bahkan Arab pun, perempuan tidak diistimewakan.

Kedudukan Perempuan di Masa Pra-Islam

Di kalangan elit, para perempuan terkurung di dalam istana saja. Mereka tidak memiliki andil apapun di luar istana. Apalagi dikalangan masyarakat bawah, perempuan bahkan menjadi komoditas terlaris yang dapat diperjualbelikan layaknya sebuah barang.

Jika harus dikelompokkan, maka ada 3 klasifikasi perempuan dalam masa pra-Islam. Pertama, para perempuan diposisikan sebagai pemuas hawa nafsu laki-laki. Kedua, para perempuan yang bertugas sebagai selir dan merawat tubuh majikannya. Ketiga, para isteri yang bertugas merawat dan mendidik anaknya tidak berperan sebagai seorang ibu.

Dahulu kaum kafir Quraisy memperlakukan perempuan dengan sangat keji. Perempuan bahkan tidak diizinkan untuk hidup, karena melahirkan anak perempuan masih dianggap sebagai aib dan tidak bisa mewarisi apapun. Oleh sebab itu, setiap orang tua kaum kafir Quraisy yang melahirkan anak perempuan akan mambunuh anaknya hidup-hidup. Hal tersebut terekam dalam firman Allah SWT berikut :

وَاِذَا بُشِّرَ اَحَدُهُمْ بِالْاُنْثٰى ظَلَّ وَجْهُهٗ مُسْوَدًّا وَّهُوَ كَظِيْمٌۚ يَتَوٰرٰى مِنَ الْقَوْمِ مِنْ سُوْۤءِ مَا بُشِّرَ بِهٖۗ اَيُمْسِكُهٗ عَلٰى هُوْنٍ اَمْ يَدُسُّهٗ فِى التُّرَابِۗ اَلَا سَاۤءَ مَا يَحْكُمُوْنَ

“Dan apabila seseorang diberi kabar tentang kelahiran anak perempuan, hitamlah (merah padam mukanya) dia sangat marah. Dia menyembunyikan mukanya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya, apakah ia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan, ataukah ia akan manguburnya hidup-hidup? Ketahuilah alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu” (QS. An-Nahl: 58-59)

Pada surat lain juga diceritakan tentang bagaimana orang kafir sebelum datangnya Islam memperlakukan perempuan. Sebagaimana firman Allah berikut:

وَإِذَا ٱلْمَوْءُۥدَةُ سُئِلَتْ بِأَىِّ ذَنۢبٍ قُتِلَتْ

“Apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apakah dia dibunuh”. (QS : At Takwir, ayat 8-9 )

Masa Kedatangan Islam

Sebagaimana yang kita ketahui, Islam datang menjadi agama rahmatan lil alamin. Islam diturunkan Allah untuk menyempurnakan akhlak manusia dan menjadi pedoman hidup manusia agar lebih harmonis dan damai.

Islam juga hadir membawa perubahan bagi perempuan. Memperbaiki derajat dan perlakuan orang terhadap perempuan. Kedudukan perempuan dalam Islam sederajat dengan laki-laki. Perempuan diciptakan sebagai pasangan buat laki-laki bukan sebagai komoditas budak atau harta yang bisa di perjualbelikan.

Islam datang untuk mengangkat derajat perempuan dan memuliakan perempuan dengan segala keistimewaannya. Berikut kami jelaskan kedudukan dan keistimewaan perempuan dalam Islam:

Keistimewaan Perempuan dalam Islam

Islam menjadikan perempuan makhluk yang istimewa dan diangkatkan derajadnya dari kaum laki-laki. Bahkan dalam Alquran sendiri ada surat An-Nisa yang artinya perempuan. berikut ada beberapa keistimewaan perempuan dalam pandangan Islam.

Perempuan dalam Islam Sama dengan Laki-laki

Islam menciptakan perempuan sebagai pasangan dari laki-laki. Sebagaimana disebutkan dalam Alquran surat Al-Hujarat:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

“Hai manusia, sungguh kami telah menciptakan kamu dari seorang laki- laki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh yang mulia di antara kamu di sisi Allah, ialah orang yang paling bertaqwa. Sungguh Allah maha mengetahui, maha teliti. (QS. Al Hujarat: 13)

Ayat di atas menjelaskan kedudukan perempuan dalam Islam sebagai berikut: bahwa Posisi perempuan dalam Islam adalah pendamping laki-laki. Kodrat perempuan dalam Islam bukan bawahan, budak atau pun pelayan yang bisa diperlakukan sekehendak hati. Namun kedudukan perempuan sama istimewanya seperti laki-laki yakni sebagai teman hidup yang sejajar.  Pada akhir ayat di atas, Allah menegaskan bahwa orang yang mulia di sisi Allah, tergantung dari tingkatan iman dalam Islam atau ketaqwaannya pada Allah. Jadi yang menentukan keistimewaan atau derajat seseorang bukanlah gender, melainkan iman dan dan ketaqwaannya.

Kedudukan Ibu Lebih Tinggi dari Ayah 3 Derajad

Ini merupakan bentuk dari Islam mengistimewakan perempuan. dalam suatu riwayat dijelaskan tentang seseorang yang bertanya kepada Rasulullah SAW, siapakah yang harus dicintainya lebih dulu, maka Rasulullah SAW menjawab ibumu, pertanyaan tersebut diulang sampai tiga kali dengan jawaban yang sama, dan setelah ditanya keempat kalinya baru kemudian Rasul menjawab ayahmu. Begitu tinggi penghargaan Islam kepada pengorbanan seorang perempuan. Sehingga ketika  menjadi seorang ibu maka perempuan mendapat derajad tiga kali lebih tinggi dibanding ayah.

Melindungi Perempuan dalam Perang

Dalam situasi perang, Islam melarang membunuh perempuan dan anak-anak. Hal ini masih menjadi kode etik perang hingga saat ini. Dalam hadis Rasulullah SAW bersabda :

“Rasulullah telah melarang orang-orang  yang telah membunuh Ibnu Abu Al Huqaiq untuk membunuh perempuan dan anak-anak. Abdurahman berkata, salah seorang dari mereka berkata “istri dari Ibnu Abu Al Huqaiq telah menyusahkan kita dengan teriakannya, aku lalu mengangkat pedangku untuk membunuhnya, namun aku teringat dengan larangan Rasulullah. Maka akupun mengurungkan niatku, seandainya tidak ada larangan itu, niscaya aku akan membunuhnya (HR. Malik)

Mendapat Bagian dalam Warisan

Pada masa Jahiliyah perempuan dianggap sama seperti barang yang bisa diwariskan. Kemudian hal ini direkonstruksi kembali, perempuan dalam Islam kedudukannya sama dengan laki-laki. Perempuan pun diberikan hak atas warisan terhadap harta meskipun dengan pembagian yang telah ditentukan, sebagaimana dalam Alquran surat An Nisa berikut:

لِلرِّجَالِ نَصِيْبٌ مِّمَّا تَرَكَ الْوَالِدٰنِ وَالْاَقْرَبُوْنَۖ وَلِلنِّسَاۤءِ نَصِيْبٌ مِّمَّا تَرَكَ الْوَالِدٰنِ وَالْاَقْرَبُوْنَ مِمَّا قَلَّ مِنْهُ اَوْ كَثُرَ ۗ نَصِيْبًا مَّفْرُوْضًا

Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta yang ditinggalkan ibu bapak dan kerabatnya. Dan bagi perempuan juga ada hak bagian pula dari harta peninggalan ibu bapak dan kerabatnya. Baik sedikit atau banyak dari harta yang telah ditetapkan.” (QS. An Nisa: 7)

Perempuan Shalehah Bebas Masuk Surga dari Pintu Manapun

Perempuan dalam Islam memiliki peluang yang sama dengan laki-laki, bahkan bisa memiliki peluang masuk surga lebih besar. Kata shalehah diartikan sebagai perempuan yang bertaqwa pada Allah, yang mengerjakan amal baik dan meninggalkan larangan-Nya. Untuk itu Allah membalasnya dengan jaminan masuk surga dari pintu manapun yang diinginkanya. Sebagai mana terdapat dalam hadis berikut :

“Dari Abi Hurairah RA, berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda” apabila seorang perempuan telah melaksanakan sholat lima waktunya, menjalankan puasa, menjaga kemaluannya, dan taat pada suaminya, maka dia akan masuk surga dari pintu manapun yang disukainya.”

Islam Melindungi Kehormatan Perempuan

Perempuan dalam Islam diperintahkan untuk menutup aurat agar terhindar dari pandangan syahwat laki-laki. Allah juga mengatur perempuan yang baik dinikahi menurut Islam sebanyak 4 orang maksimal, dengan syarat harus adil. Hal ini bertujuan agar perilaku Jahiliyah tidak terulang lagi, yaitu menikahi perempuan sesuka hati, sebanyak yang dikehendaki. Sebagaimana terdapat dalam ayat berikut:

يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّاَزْوَاجِكَ وَبَنٰتِكَ وَنِسَاۤءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيْبِهِنَّۗ ذٰلِكَ اَدْنٰىٓ اَنْ يُّعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا

“Hai Nabi, katakanlah pada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, serta pawa perempuan orang-orang mukmin. Agar mereka mengulurkan atas diri mereka jilbab mereka. Hal itu menjadikan mereka mudah dikenal (sebagai perempuan muslimah yang terhormat dan merdeka), sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah senantiasa Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang. “ (QS. Al-Ahzab ayat 59)

Demikianlah keistimewaan perempuan dalam Islam. Alangkah bersyukurnya para perempuan dalam Islam, karena Islam sangat mehormati dan menghargai hak mereka dengan berbagai keistimewaan yang dijanjikan Allah dalam Alquran dan hadis Nabi. Wallahu A’lam.

Achmad Fachrur Rozi
Achmad Fachrur Rozihttp://www.islamindonesia.co
Silakan kirim kritik & saran Anda melalui email: [email protected]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related articles

Penyakit Ain itu Apa, Penyebab dan Doa Mengatasinya

IslamIndonesia.co – Penyakit Ain itu apa? mungkin itulah yang saat ini sedang dipikirkan. Sebab sebagian besar orang masih...

Eskalasi Konflik Israel Palestina dan Bantuan Kemanusiaan Negara Lain

IslamIndonesia.co – Konflik Israel Palestina masih berkepanjangan, seperti tidak ada akhirnya. Sampai saat ini serangan masih terjadi. Pada 7...

Khutbah Idul Fitri: Titik Awal Memulai Hidup Baru

IslamIndonesia.co - السلام عليكم ورحمة الله وربركاته الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله...

5 Sunnah di Hari Raya Idul Fitri

IslamIndonesia.co - Hari Raya Idul Fitri merupakan momen yang sangat penting bagi umat muslim di seluruh dunia.  Pada hari...