Adalah Imran bin Hushain, sahabat Nabi Muhammad SAW yang bersalaman dengan malaikat dalam sebuah perjalanan. Siapakah Imran itu?
Beliau berjuluk Abu Najid Al Khuzai. Dia dan ayahnya masuk Islam bersama Abu Hurairah yaitu pada tahun ketujuh Hijriyah. Al Khuzai mengambil alih wilayah Basrah pada masa pemerintahan Umar bin Khattab.
Imran bin Hushain (bahasa Arab: عمران بن حصين) adalah salah seorang Sahabat Nabi Muhammad, qadi, serta periwayat hadits. Nama lengkapnya ialah Imran bin Hushain bin Ubaid bin Khalaf al-Khuza’i. Ia dan ayahnya, Hushain bin Ubaid, masuk Islam pada tahun terjadinya Perang Khaibar (629 M). Umar bin Khaththab saat menjadi khalifah menunjuk Imran sebagai qadi dan pengajar agama bagi penduduk Bashrah, dan sejak saat itu ia menetap di sana.
Di Bashrah, beliau mengajarkan agama dan meriwayatkan hadits pada banyak ulama Tabi’in, termasuk di antaranya Ibnu Sirin. Pada masa terjadinya perselisihan kekuasaan antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abi Sufyan, beliau bersikap tidak memihak dan menganjurkan masyarakat agar juga bersikap demikian. Beliau wafat di Bashrah (sekarang di Irak) pada tahun 52 H / 673 M.
Lantas bagaimana kisah jabat tangan antara Imran dan malaikat? Hal ini diketahui sebagaimana hadits sahih riwayat Muslim. Dalam riwayat itu, Imran memberitahukan kepada salah satu sahabat tentang dirinya yang biasa bersalaman atau berjabat tangan dengan malaikat.
Para malaikat bersalaman dengan Imran selama menderita penyakit wasir. Penyakit ini sendiri telah dia alami dalam kurun waktu yang sudah lama. Selama sakit itulah malaikat datang untuk bersalaman dengan Imran.
Dan ketika dirinya sempat sembuh berkat Rasulullah SAW, malaikat tak lagi datang menyalaminya. Lalu Imran meminta agar dibikin sakit supaya dia bisa bertemu malaikat.
Imam Nawawi menjelaskan, Beliau memiliki riwayat sakit wasir yang memang sudah akut. Dia bersabar merasakan sakitnya itu sehingga malaikat pun menyapanya sebagai bentuk penghormatan.
Ibnu Sirin juga meriwayatkan, bahwa dia menyirami perut Imran selama 30 tahun sebagai bentuk perawatan atas sakit yang dideritanya. Namun perawatan ini ditolak Imran dan memilih untuk bersabar dengan rasa sakitnya sehingga kemudian malaikat datang menyapanya.
Leave a Comment