Flexing Sedekah Ala Yusuf Mansur

Date:

Share post:

IslamIndonesia.co – Istilah flexing begitu popular beberapa bulan terakhir, terlebih dengan ditangkapnya Indra Kenz, Doni Salmanan dan para affiliator Binary Option lainnya. Jumlah kerugian korbannya mencapai puluhan triliyun rupiah. Fenomena seperti ini bukanlah yang pertama kali di Indonesia.

Flexing yang dilakukan para affilitor bertujuan untuk memamerkan kekayaannya yang seolah berasal dari suatu aplikasi sehingga mampu mempengaruhi orang lain untuk mengikuti apa yang dianggap telah dilakukan oleh para affiliator tersebut, yaitu dengan ikut terjun ke dunia trading binary option.

Hampir sama dengan hal tersebut, flexing juga bisa dilakukan dengan dalih agama, masih ingat dengan beberapa video pengajian Yusuf Mansur? Para jamaah dimintai uang untuk ikut bersedekah di depan khalayak umum. Dengan bumbu agama, para jamaah seolah terhipnotis oleh dalil-dalil balasan sedekah yang berkali-kali lipat jumlahnya.

Yusuf Mansur sejak dulu memang terkenal dengan gelar ustad sedekah, kemanapun ia pergi ia selalu menjadi sales sedekah. Memamerkan sedekahnya baik itu membangun pesantren Alquran, sedekah untuk anak yatim piatu dan sebagainya. Kekayaan Yusuf Mansur diklaim berkat sedekah yang ia lakukan.

Tiap uang yang disedekahkah pasti dibalas 10 kali lipat oleh Allah”, katanya. Kemudian seseorang dimintai seluruh isi dompetnya untuk disedekahkan melaluinya. Bukankah hal ini membabi buta? Matematika sedekah yang sering dibicarakan Yusuf Mansur seolah ingin mempengaruhi yang lain, bagi yang serakah karena ia ingin mendapatkan kembalian berkali-kali lipat lebih banyak dari yang disedekahkan menurut perhitungan matematisnya, maka ia memberikan sebagian besar hartanya melalui Yusuf Mansur. Entah barang yang disedekahkan lari kemana. Wallahu A’lam.

Memang sebagai umat Islam kita diperintahkan untuk sedekah, iya benar. Namun dalam Islam sendiri, sedekah itu ada yang wajib ada yang tidak. Sedekah yang wajib seperti Zakat Fitrah dan Zakat Mal. Sedangkan sedekah yang tidak wajib adalah sedekah yang bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun.

Ketika seseorang ingin bersedekah sebaiknya maksimal 1/3 bagian dari hartanya. Jangan sampai lebih dari itu, sebab dikhawatirkan akan berdampak buruk di akhir. Apalagi dalam Islam tidak boleh membiarkan anak dan cucu dalam keadaan miskin, dzalim. Hal ini dimaksudkan agar anak cucu yang ditinggalkannya nanti tidak meminta-minta pada orang lain.

Pada zaman Nabi SAW juga pernah terjadi hal serupa, ada seorang sahabat yang hendak menyedekahkan seluruh hartanya, namun nabi melarangnya. Kemudian orang tersebut menawarnya 2/3 bagian, nabi masih tidak membolehkannya. “Lalu bagaimana jika 1/3 bagian? Maka orang tersebut menyedekahkan 1/3 hartanya. Angka 1/3 ini adalah batas maksimal yang diperbolehkan.

Sebagaimana hadis riwayat Imam Bukhari yang menjelaskan batas maksimal sedekah, merekam dialog antara Rasulullah SAW dan sahabat Sa’ad bin Abi Waqqash:

ويحدثنا البخاري عن سعد بن أبي وقاص قال: جاءَنِي رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ يَعُودُنِي عَامَ حَجَّةِ الوَداعِ مِنْ وَجعٍ اشْتَدَّ بِي، فقلتُ: يَا رَسولَ اللهِ قد بَلَغَ بِي مِنَ الوَجَعِ مَا تَرَى، وأَنا ذُو مَالٍ، ولا يَرِثُنِي إلا ابْنَةٌ لِي، أَفَأَتَصَدَّقُ بثُلُثَيْ مَالِي؟ قال: لا، قلتُ: الشَطْر؟ قال: لا، قلتُ: الثُلُث، قال: الثُلُث، و الثُلُثُ كَثِيرٌ. إِنَّكَ أَنْ تَذَرَ وَرَثَتَكَ أَغْنِيَاءَ خَيْرٌ مِنْ أَن تَذَرَهُمْ عالَةً يَتَكَفَّفُون الناسَ. وإِنَّكَ لن تُنْفِقَ نَفَقَةً تَبْتَغِي بِها وَجْهَ اللهَ إلا أُجِرْتَ عَلَيْها حتى ما تَجْعَلُ فِي فِي امْرَأَتِكَ

Artinya: “Dari Sa’ad bin Abi Waqqash, ia bercerita, ‘Pada tahun haji wada’ Rasulullah SAW mendatangiku untuk menjenguk ketika aku sakit keras. Aku berkata, ‘Ya Rasul, aku kini sakit keras sebagaimana kaulihat. Sedangkan aku orang berharta. Tidak ada yang menerima warisanku kelak kecuali seorang putriku. Bolehkah aku menyedekahkannya sebesar 2/3 dari hartaku?’ Rasul menjawab, ‘Tidak (boleh).’ Aku bilang, ‘Setengahnya?’ ia menjawab, ‘Tidak (boleh).’ Aku bilang, ‘Sepertiga?’ Ia menjawab, ‘Sepertiga. Sepertiga itu banyak. Sungguh, kamu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya lebih baik daripada kau meninggalkan mereka dalam keadaan miskin, kelak mereka mengemis kepada orang lain. Sungguh, tiada nafkah yang kauberikan karena mengharap ridha Allah melainkan kau diberi pahala atasnya, termasuk nafkahmu yang masuk ke mulut istrimu,’’” (HR Bukhari).

Sedekah memang hal baik, namun agama Islam juga mempertimbangkan distribusi harta untuk internal ahli waris. Hal tersebut pernah dijelaskan oleh Syekh Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitab Fathul Bari berikut ini:

وقال لسعد بن أبي وقاص الثلث كثير وفيه تقديم الأقرب من الأقارب على غيرهم

Artinya: “Perkataan Rasulullah SAW kepada Sa’ad bin Abi Waqqash, ‘Sepertiga itu banyak’, menunjukkan bahwa agama menganjurkan untuk memprioritaskan nafkah untuk kerabat paling dekat ketimbang orang yang lain.” (Lihat Ibnu Hajar Al-Asqalani, Fathul Bari, [Beirut: Darul Ma‘rifah, 1379 H], juz V, halaman 398).

Beberapa hari lalu, viral video Yusuf Mansur marah, mengeluh susah mencari uang 1 Triliyun untuk PayTren. Perlu diketahui bahwa PayTren itu merupakan perusahaan pembayaran online yang salah satu fokusnya adalah merekrut member baru seperti MLM (Multy Lever Marketing). Pembukuan jumlah investasi perusahaannya dianggap tidak jelas, sehingga para investor menggugatnya karena tuduhan wanprestasi.

Cara menggaet pesertanya sama dengan apa yang dilakukan oleh Indra Kenz dan kawan-kawan. Memamerkan kekayaannya berkat suatu produk, agar orang lain berbondong-bondong mengikutinya. Bedanya hanya pada bumbu agama yang dilekatkan oleh Yusuf Mansur ini. Jika menggunakan istilah hari ini, Flexing Sedekah.

Dengan bertransaksi melalui aplikasi PayTren tersebut, sebagian keuntungannya diperuntukkan sedekah, katanya. Entah sedekah untuk perusahaan, pesantrennya atau apa, tidak ada penjelasan rinci mengenai hal tersebut. Bukan berarti karena keuntungan Paytren untuk sedekah dianggap tidak perlu ada laporan keuangan yang jelas. Para investor pun hampir 10 tahun tidak pernah menerima haknya yang telah berinvestasi pada proyeknya.

Achmad Fachrur Rozi
Achmad Fachrur Rozihttp://www.islamindonesia.co
Silakan kirim kritik & saran Anda melalui email: [email protected]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related articles

Penyakit Ain itu Apa, Penyebab dan Doa Mengatasinya

IslamIndonesia.co – Penyakit Ain itu apa? mungkin itulah yang saat ini sedang dipikirkan. Sebab sebagian besar orang masih...

Eskalasi Konflik Israel Palestina dan Bantuan Kemanusiaan Negara Lain

IslamIndonesia.co – Konflik Israel Palestina masih berkepanjangan, seperti tidak ada akhirnya. Sampai saat ini serangan masih terjadi. Pada 7...

Khutbah Idul Fitri: Titik Awal Memulai Hidup Baru

IslamIndonesia.co - السلام عليكم ورحمة الله وربركاته الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله...

5 Sunnah di Hari Raya Idul Fitri

IslamIndonesia.co - Hari Raya Idul Fitri merupakan momen yang sangat penting bagi umat muslim di seluruh dunia.  Pada hari...