Hal-hal yang Harus Diperhatikan Mustahadhah Saat Berpuasa

Date:

Share post:

IslamIndonesia.co – Secara terminologi, istihadhah adalah darah yang keluar dari permukaan rahim di luar siklus haid dan nifas. Sedangkan orangnya disebut mustahadhah. Jika dalam istilah kedokteran, pendarahan ini disebut sebagai metroragia.

Istihadhah adalah hadats yang membatalkan wudhu dan tidak mewajibkan mandi besar. Oleh karena itu, syariat shalat dan puasa tetap melekat padanya.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan mustahadhah sebelum berwudhu:

1. Bersihkan area kemaluan terlebih dahulu. Cara membersihkan area kewanitaan dapat dilakukan dengan membasuhnya menggunakan air bersih, kemudian keringkan dengan kain atau tisu bersih dari arah depan ke belakang. Jari jangan dimasukkan terlalu dalam ketika sedang berpuasa.

2. Meletakkan kapas pada mulut vagina. Ini tidak wajib jika dirasa memang tidak dibutuhkan atau dikhawatirkan dapat menyebabkan hal yang tidak diinginkan, terlebih lagi dalam keadaan berpuasa dikhawatirkan dapat membatalkannya.

3. Memakai pembalut. Apabila darah tetap merembes setelah mengenakan pembalut maka dima’fu (dimaafkan).

4. Berwudhu setelah masuknya waktu shalat karena termasuk thaharah darurat.

5. Berniat sebagaimana orang yang daimu al hadats (terus menerus berhadats) yaitu bukan berniat mengangkat hadats karena pada dasarnya hadatsnya masih ada. Namun berniat untuk diperbolehkan shalat, seperti lafaz niat berikut ini:

نويت الوضوء / الغسل لاستباحة فرض الصلاة

Saya niat melakukan wudhu atau mandi agar diperbolehkan melaksanakan shalat fardhu.

6. Setelah wudhu bersegeralah melaksanakan shalat. Tidak boleh bagi mustahadhah menunda-nunda melaksanakan shalat wajib setelah berwudhu kecuali karena untuk kemaslahatan shalat seperti menutup aurat, menunggu jamaah, menjawab adzan/iqamah, dan shalat sunah qabliyah. Apabila mengakhirkannya karena hal lain maka wajib mengulangi wudhunya.

7. Berwudhu setiap kali akan melaksanakan shalat fardhu.

Bagaimana Hukumnya Jika Mustahadhah Menyumbat Kemaluan dengan Kapas?

Mustahadhah diwajibkan membersihkan kemaluannya sebelum berwudhu. Sebagaimana yang tertuang dalam kitab Minhaj al-Thalibin karya Imam an-Nawawi, Juz 1 hlm. 19, berikut cuplikannya:

فَتَغْسِلُ الْمُسْتَحَاضَةُ فَرْجَهَا وَتَعْصِبُهُ

Maka mustahadhah (diwajibkan) membasuh farji-nya (vagina) dan membalutnya.

Hal yang diwajibkan di sini adalah membasuh dan membalutnya saja, tidak dengan memasukkan kapas ke dalam organ kewanitaan guna menyumbatnya. Apalagi jika kaitannya dalam konteks sedang berpuasa, hindari hal tersebut untuk mencegah batalnya puasa.

Cara membersihkannya yaitu cukup dengan membasuhnya dengan air bersih, lalu keringan dengan kain atau tisu bersih dari depan ke belakang. Jika memakai pembalut, maka buang pembalut yang telah terpakai dan ganti dengan yang baru. Hal ini guna mencegah pertumbuhan kuman dan jamur penyebab infeksi atau iritasi pada vagina.

Kebiasaan menyumbat area kewanitaan dengan kapas ini dilakukan oleh mustahadhah untuk keperluan berwudhu agar darah tidak keluar dan dapat diserap oleh kapas tersebut. Kapas di sini bisa disamakan dengan tampon. Tampon merupakan sejenis pembalut berbentuk silinder yang terbuat dari kapas lembut bertujuan menyerap aliran darah yang keluar di area kewanitaan.

Ketika sedang menjalankan ibadah puasa, sebaiknya bagi wanita istihadhah (mustahadhah) lebih berhati-hati. Terutama dalam kebiasaan menyumbat anggota kemaluan dengan kapas/tampon untuk menghindari keluarnya darah saat hendak melakukan shalat.

Mustahadhah yang sedang puasa tidak perlu melakukan itu, sebab akan berakibat pada masuknya benda (‘ain) pada bagian dalam tubuh (jauf) yang berakibat pada batalnya puasa. Perempuan yang istihadhah cukup membalut kemaluannya dengan penutup, tanpa perlu menyumbatnya seperti saat dalam keadaan tidak berpuasa, karena saat sedang puasa, menyumbat kemaluan saat shalat tidak diwajibkan baginya. Wallahu A’lam.

Achmad Fachrur Rozi
Achmad Fachrur Rozihttp://www.islamindonesia.co
Silakan kirim kritik & saran Anda melalui email: [email protected]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related articles

Penyakit Ain itu Apa, Penyebab dan Doa Mengatasinya

IslamIndonesia.co – Penyakit Ain itu apa? mungkin itulah yang saat ini sedang dipikirkan. Sebab sebagian besar orang masih...

Eskalasi Konflik Israel Palestina dan Bantuan Kemanusiaan Negara Lain

IslamIndonesia.co – Konflik Israel Palestina masih berkepanjangan, seperti tidak ada akhirnya. Sampai saat ini serangan masih terjadi. Pada 7...

Khutbah Idul Fitri: Titik Awal Memulai Hidup Baru

IslamIndonesia.co - السلام عليكم ورحمة الله وربركاته الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله...

5 Sunnah di Hari Raya Idul Fitri

IslamIndonesia.co - Hari Raya Idul Fitri merupakan momen yang sangat penting bagi umat muslim di seluruh dunia.  Pada hari...