Mengenal Tafsir Al-Bayan Karya KH Shodiq Hamzah

Date:

Share post:

IslamIndonesia.coTafsir Al-Bayan Fi Ma’rifati Ma’ani al-Qur’an merupakan salah satu karya masterpiece dari KH Shodiq Hamzah Usman, pengasuh Pondok Pesantren Asshodiqiyah, Sawah Besar, Kaligawe, Semarang.

KH Shodiq Hamzah memang termasuk seorang ulama yang produktif, terbukti dengan banyaknya karya yang telah ditulisnya, yaitu lebih dari 37 karya. 

Alasan Penamaan Kitab Tafsir Al-Bayan Fi Ma’rifati Ma’ani al-Qur’an

Kitab Tafsir Al-Bayan Fi Ma’rifati Ma’ani al-Quran ditulis selama dua tahun, tepatnya ketika masa pandemi Covid-19 (2020-2021). Masa dimana beliau tidak ada jadwal membimbing jamaah haji dan umrah kala itu. 

Sehingga waktu luang tersebut digunakan dengan begitu produktif. Kabarnya, selama pandemi saja beliau telah menulis 6 karya, salah satunya yaitu kitab Tafsir Al-Bayan Fi Ma’rifati Ma’ani al-Quran.

Kitab ini diberi judul Tafsir Al-Bayan Fi Ma’rifati Ma’ani al-Qur’an dengan alasan untuk tafaul kepada para ulama tafsir lainnya. 

Nama al-Bayan dipilih untuk tafaul kepada Syekh Abi Thoyib Shidiq Hasan bin Ali al-Hasani al-Qonuji al-Bukhori, penulis kitab Fathul Bayan. Selain itu, juga untuk tafaul kepada Syekh Muhammad al-Amin bin M. al-Mukhtar As-Syinkity, pengarang kitab Mawi Asma Adlwau al-Bayan.

Sedangkan pemilihan kalimah fii Ma’rifati untuk tafaul kepada Syekh KH Bisri Mustofa Rembang, penulis kitab tafsir Al-Ibriz fi Ma’rifati Qur’an al-’Aziz.

Sementara pemilihan lafadz Ma’ani al-Qur’an untuk tafaul kepada Syekh Imam Abi Ja’far an-Nukhasi dan Syekh Ali as-Shobuni, pengarang kitab tafsir Ma’ani al-Qur’an al-Karimi.

Berdasarkan pemberian judulnya saja, KH Shodiq Hamzah tidak sembarangan menamainya. Beliau mengekspresikan sikap etisnya dalam sumber pengetahuan.

Tafaul di atas bukan sebagai sumber material, melainkan hubungan keilmuan dengan beberapa sumber beragam. Beliau menyebut sumber sebagai bentuk ketawadhuannya, sekaligus sebagai bukti ketersambungan pengetahuan secara relatif dan dinamis.

Sistematika Penulisan Kitab Tafsir Al-Bayan

Kitab tafsirnya tersebut merupakan respons dari kegelisahan masyarakat awam terkait kitab-kitab tafsir lain yang kurang bisa dipahami tanpa dasar keilmuan tertentu.

Harapannya, melalui kitab tafsir Pegon Jawa-Latin ini akan membantu semua kalangan, termasuk generasi milenial yang giat mendalami isi ajaran Alquran.

Kitab Tafsir Al-Bayan dicetak per juz atau per jilid satu juz. Per jilidnya terdiri sekitar kurang lebih 150-180 halaman.

Memang benar tafsir ini berbahasa lokal, namun bukan tafsir lokal. Jika diklasifikasikan, kitab ini tergolong tafsir ijmali atau global, sekaligus kata per kata. Hal ini untuk memudahkan pembacanya yang ingin mendalami isi kandungan ayat per ayat.

Di awal surat, kitab tafsir Al-Bayan akan menjelaskan mengenai turunnya surat makkiyah-madaniyah, jumlah ayat, kalimat, huruf, dan asbabun nuzul-nya. 

Menariknya, penulisan penafsirannya menggunakan huruf latin dan disusun per kosakata Alquran. 

Penerjemahannya disusun kata per kata lengkap beserta nahwu shorof-nya. Sehingga dapat memudahkan para pembaca milenial dalam memahami susunan kalimatnya, baik itu mubtada maupun khobar-nya.

Misalnya pada Juz 29 Surat Nuh ayat 1-28, beliau menjelaskan alasan dibalik pemberian nama surat Nuh, pahala dan fadhilahnya bagi orang yang istiqomah membaca surat Nuh.

Pada awal surat, beliau menjelaskan kata per kata, inna saktemene ingsun. Iku arsalna ngutus sapa ingsun Allah, Nuhan ing Nabi Nuh. Ila qoumihi marang kaume Nabi Nuh dan seterusnya.

Pada bagian akhir Surat Nuh, beliau juga menjelaskan pemahaman ayat tersebut.

Kemudian, berlanjut dalam Surat Al-Jin ayat 1-28, beliau juga menjelaskan alasan mengapa makhluk Jin namanya diabadikan dalam salah satu surat dalam Alquran.

Lalu digambarkan pula fadhilah yang terkandung dalam surat tersebut. KH Shodiq Hamzah juga menguraikan asbabun nuzul atau sebab-sebab diturunkannya surat tersebut.

Tak heran jika kesan pertama saat membaca kitab tafsir satu ini adalah praktis dan tidak bertele-tele sistematika penulisannya.

Achmad Fachrur Rozi
Achmad Fachrur Rozihttp://www.islamindonesia.co
Silakan kirim kritik & saran Anda melalui email: [email protected]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related articles

Penyakit Ain itu Apa, Penyebab dan Doa Mengatasinya

IslamIndonesia.co – Penyakit Ain itu apa? mungkin itulah yang saat ini sedang dipikirkan. Sebab sebagian besar orang masih...

Eskalasi Konflik Israel Palestina dan Bantuan Kemanusiaan Negara Lain

IslamIndonesia.co – Konflik Israel Palestina masih berkepanjangan, seperti tidak ada akhirnya. Sampai saat ini serangan masih terjadi. Pada 7...

Khutbah Idul Fitri: Titik Awal Memulai Hidup Baru

IslamIndonesia.co - السلام عليكم ورحمة الله وربركاته الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله...

5 Sunnah di Hari Raya Idul Fitri

IslamIndonesia.co - Hari Raya Idul Fitri merupakan momen yang sangat penting bagi umat muslim di seluruh dunia.  Pada hari...