Puasa Muharram: Keutamaan, Tata Cara, dan Amalan Sunnah Lainnya

Achmad Fachrur Rozi

0 Comment

Link
Puasa Muharram

IslamIndonesia.co – Puasa Muharram merupakan salah satu amalan yang paling utama setelah puasa Ramadhan. Salah satu dari empat bulan haram (suci) dalam Islam, bulan Muharram disebutkan dalam QS. At-Taubah: 36.

Puasa di bulan ini memiliki keutamaan besar, terutama puasa Asyura (10 Muharram) dan puasa Tasu’a (9 Muharram).  

Rasulullah ﷺ bersabda:  

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ

Afḍaluṣ-ṣiyāmi ba‘da Ramaḍāna syahruLlāhil-Muḥarram

“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram.” (HR. Muslim, No. 1163)

Baiklah, pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mulai dari keutamaan puasa Muharram, jenis-jenis puasa di bulan Muharram, tata cara puasa Asyura & Tasu’a, doa dan amalan sunnah terkait puasa Muharram, serta hikmah dan manfaat spiritual puasa di bulan suci ini.

Keutamaan Puasa Muharram

Puasa di bulan Muharram memiliki keistimewaan besar, di antaranya:  

  1. Puasa Terbaik Setelah Ramadhan

Sebagaimana hadis di atas, puasa Muharram menempati posisi kedua setelah puasa Ramadhan dalam hal keutamaan.

  1. Menghapus Dosa Setahun yang Lalu

Rasulullah ﷺ bersabda:

«صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ، أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ»

(صحيح مسلم، كتاب الصيام، باب صوم يوم عاشوراء، حديث رقم 1162)

“Puasa hari Asyura (10 Muharram) aku memohon kepada Allah agar menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)

Makna “Yukaffir” di sini diartikan menghapus dosa-dosa kecil (menurut mayoritas ulama). Dalam riwayat lain disebutkan bahwa puasa Asyura menghapus dosa setahun sebelumnya saja (للسنة الماضية).

Para ulama menjelaskan yang dihapus adalah dosa-dosa kecil, sedangkan dosa besar harus dengan taubat nasuha

  1. Bulan yang Dimuliakan Allah

Muharram termasuk asyhurul hurum (bulan-bulan suci), di mana amal baik dilipatgandakan pahalanya dan maksiat lebih berat dosanya.

Jenis-Jenis Puasa di Bulan Muharram

Puasa Asyura (10 Muharram)

Ini adalah puasa utama di bulan Muharram. Nabi ﷺ biasa berpuasa pada hari ini dan memerintahkan umatnya untuk berpuasa.  

Adapun beberapa keutamaan dari puasa Asyura (10 Muharram), antara lain:

  • Menghapus dosa setahun sebelumnya (HR. Muslim).  
  • Nabi Musa dan Bani Israil berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur atas kemenangan dari Firaun.  

Puasa Tasu’a (9 Muharram)

Nabi ﷺ berencana berpuasa pada 9 Muharram untuk menyelisihi Yahudi yang hanya berpuasa pada 10 Muharram. Beliau bersabda:

النص الكامل للحديث:

«لَئِنْ بَقِيتُ إِلَى قَابِلٍ لَأَصُومَنَّ التَّاسِعَ»

(صحيح مسلم، كتاب الصيام، باب صوم يوم عاشوراء، حديث رقم 1134)

“Jika aku masih hidup tahun depan, aku akan berpuasa pada hari kesembilan (Tasu’a).” (HR. Muslim)

Beberapa hikmah yang dapat kita peroleh dengan puasa Tasu’a, di antaranya:

  • Menunjukkan perbedaan dengan tradisi Yahudi.
  • Menambah keutamaan puasa.

Puasa 11 Muharram (Jika Tidak Sempat Puasa Tasu’a)

Sebagian ulama menganjurkan puasa 11 Muharram, jika tidak sempat puasa Tasu’a, agar tetap berbeda dengan Yahudi.

Puasa Sunnah di Awal, Pertengahan, dan Akhir Muharram

Amalan puasa Muharram lainnya, yaitu puasa sunnah di awal, pertengahan (ayyamul bidh), dan akhir Muharram. Beberapa ulama menganjurkan puasa sunnah seperti:

  • Puasa Ayyamul Bidh (13, 14, 15 Muharram).
  • Puasa Senin-Kamis selama Muharram.

Tata Cara Puasa Muharram

Niat Puasa

  • Niat Puasa Asyura (10 Muharram):

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَاشُورَاءَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i sunnati ‘Āshūrā’a lillāhi ta‘ālā.

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Asyura esok hari karena Allah Ta’ala.”

  • Niat Puasa Tasu’a (9 Muharram):

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَّاسُوعَاءَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i sunnatit Tāsū‘ā’a lillāhi ta‘ālā.

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Tasu’a esok hari karena Allah Ta’ala.”

Waktu Pelaksanaan

  • Puasa Tasu’a: 9 Muharram  
  • Puasa Asyura: 10 Muharram  
  • Puasa 11 Muharram (opsional jika tidak sempat puasa Tasu’a).  

Amalan Sunnah saat Berpuasa

  • Sahur sebelum fajar (meskipun hanya seteguk air).  
  • Memperbanyak doa dan istighfar.  
  • Berbuka dengan kurma atau air putih.  
  • Membaca doa berbuka puasa:

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Allahumma laka sumtu wa ‘ala rizqika aftartu.”

Artinya: “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka.”

Doa dan Amalan Sunnah di Bulan Muharram

Doa Awal Tahun Hijriyah

Di malam 1 Muharram, dianjurkan membaca doa:  

اللَّهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ، وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيمِ وَكَرِيمِ جُودِكَ المُعَوَّلُ…

(Doa panjang yang dibaca para ulama untuk memohon keberkahan tahun baru.)

Memperbanyak Sedekah

Bulan Muharram adalah waktu terbaik untuk bersedekah, karena pahalanya dilipatgandakan.

Sholat Sunnah & Tilawah Al-Qur’an

Memperbanyak ibadah sunnah seperti:  

  • Sholat Tahajud & Dhuha
  • Membaca Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas (untuk perlindungan)  

Hikmah dan Manfaat Puasa Muharram

  1. Mendapatkan Pengampunan Dosa – Puasa Asyura menghapus dosa setahun sebelumnya.
  2. Mendekatkan Diri kepada Allah – Bulan Muharram adalah waktu terbaik untuk meningkatkan ketakwaan.
  3. Meneladani Nabi ﷺ & Para Nabi – Puasa Asyura juga diamalkan oleh Nabi Musa AS.
  4. Melatih Kesabaran & Syukur – Puasa mengingatkan kita akan nikmat Allah.

Kesimpulan

Puasa Muharram, terutama Asyura dan Tasu’a, merupakan amalan sunnah yang penuh berkah. Dengan niat ikhlas, kita bisa meraih pengampunan dosa, pahala besar, dan keberkahan di tahun baru Hijriyah.

Mari manfaatkan bulan suci ini dengan memperbanyak puasa, sedekah, dan ibadah sunnah lainnya.

Share:

Related Post

Leave a Comment