IslamIndonesia.co – Anda mungkin sedang mencari tahu niat puasa Muharram hari ke 1 sampai 10. Sebenarnya, puasa Muharram ini tergolong sunnah muakkadah (sangat dianjurkan).
Muharram merupakan bulan yang mulia dalam Islam, sering disebut sebagai Syahrullah (Bulan Allah). Puasa di bulan Muharram, terutama pada tanggal 9 dan 10 (Asyura), memiliki keutamaan besar. Namun, tahukah Anda bahwa puasa di awal Muharram (hari ke-1 sampai 10) juga memiliki fadhilah yang luar biasa?
Mari kita kupas secara mendalam!
Keutamaan Puasa di Bulan Muharram
Sebelum membahas niat puasa Muharram hari ke 1 sampai 10, penting untuk memahami mengapa puasa di bulan ini sangat dianjurkan. Rasulullah ﷺ bersabda:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ
“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram.” (HR. Muslim)
Selain itu, tanggal 10 Muharram (Asyura) adalah hari di mana Nabi Musa AS dan Bani Israil diselamatkan dari Firaun. Rasulullah ﷺ pun berpuasa pada hari itu dan memerintahkan umatnya untuk berpuasa.
Puasa di hari-hari awal Muharram juga memiliki keistimewaan, terutama jika dilakukan secara berurutan (misal 1-10 Muharram). Beberapa ulama menganjurkan puasa ini sebagai bentuk meneladani sunnah Nabi dan mendekatkan diri kepada Allah di bulan yang mulia.
Niat Puasa Muharram Hari ke 1 sampai 10
Niat adalah penentu sah atau tidaknya ibadah. Berikut lafaz niat puasa Muharram untuk hari pertama hingga kesepuluh:
Niat Puasa Muharram Hari Pertama
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الْمُحَرَّمِ لِلهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i sunnatil Muharram lillāhi ta‘ālā.
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Muharram esok hari karena Allah Ta’ala.”
Niat Puasa Muharram Hari Kedua sampai Kesembilan
Niatnya sama, hanya disesuaikan dengan harinya. Misal untuk hari kedua:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الْمُحَرَّمِ الْيَوْمِ الثَّانِي لِلهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i sunnatil Muharramil yaumits tsāni lillāhi ta‘ālā.
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Muharram hari kedua esok hari karena Allah Ta’ala.”
Ingat ya, untuk hari ketiga dan seterusnya menyesuaikan dengan urutan angka harinya. Ganti lafadz tsani di atas sesuai urutan.
Niat Puasa Asyura (10 Muharram)
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَاشُورَاءَ لِلهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i sunnati ‘Āsyūrā’ lillāhi ta‘ālā.
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Asyura esok hari karena Allah Ta’ala.”
Sekedar informasi tambahan, niat puasa sunnah boleh dilafalkan malam hari atau sebelum terbit fajar. Jika lupa niat malam hari, boleh berniat di siang hari asalkan belum makan/minum sejak subuh.
Perlu juga diingatkan bahwa puasa Tasu’a (9 Muharram) dan Asyura (10 Muharram) sangat dianjurkan untuk menghindari keserupaan dengan Yahudi. Jika tidak bisa puasa 10 hari penuh, prioritaskan puasa 9, 10, dan 11 Muharram.
Tata Cara Puasa Muharram 1-10
Puasa Muharram dilaksanakan seperti puasa sunnah pada umumnya. Berikut panduannya:
1. Sahur (disunnahkan untuk mengakhirkan sahur sebelum Subuh).
2. Menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa sejak Subuh hingga Maghrib.
3. Memperbanyak ibadah seperti shalat sunnah, baca Al-Qur’an, dan berdzikir.
4. Berbuka dengan yang manis (kurma atau air putih).
5. Shalat Maghrib berjamaah dan dilanjutkan dengan doa.
Kesimpulan
Puasa di bulan Muharram, terutama dari hari ke-1 sampai 10, adalah ibadah sunnah yang penuh berkah. Dengan niat yang ikhlas dan pelaksanaan yang benar, kita bisa meraih keutamaan besar di bulan yang dimuliakan Allah ini.
Yuk, mulai niatkan puasa Muharram tahun ini! Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan memberikan keberkahan di tahun baru Hijriyah.
Dengan memahami niat puasa Muharram hari ke-1 sampai 10 beserta keutamaannya, semoga kita bisa menjalankan ibadah ini dengan penuh keikhlasan dan mendapatkan pahala terbaik dari Allah SWT. Aamiin.
Bagikan artikel ini ke saudara dan teman agar lebih banyak yang tahu keutamaan puasa Muharram!
Leave a Comment